LAPORAN PENDAHULUAN
KIMIA DASAR I
Reaksi-Reaksi Kimia
Disusun
Oleh :
Idham
Ibnu Afakillah
(0621
11 072)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2011
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................................................ ii
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1
Tujuan Percobaan..................................................................................................... 1
1.2
Dasar teori................................................................................................................ 1
BAB
II ALAT DAN BAHAN
2.1
Alat yang digunakan................................................................................................. 5
2.2
Bahan........................................................................................................................ 5
BAB
III METODE KERJA
3.1 Pembuatan larutan baku dan titrasi........................................................................... 6
BAB
IV HASIL PERCOBAAN
4.1
Hasil Pengamatan..................................................................................................... 7
4.2
Pembahasan.............................................................................................................. 8
BAB
V KESIMPULAN........................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan
Percobaan
Mempelajari sifat-sifat kimia suatu zat
melalui reaksi-reaksi kimia.
Untuk
mengamati terjadinya atau berlangsungnya reaksi kimia dengan melihat
perubahan-perubahannya.
2.1 Dasar Teori
Dalam ilmu kimia,
reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari suatu
atau beberapa zat. Pada percobaan ini, akan mengamati perubahan-perubahan yang
menunjukkan terjadinya reaksi. Perubahan-perubahan tersebut dapat berupa
perubahan warna, timbulnya panas, timbulnya gas, terjadinya endapan dan
sebagainya.
Reaksi
kimia dikatakan atau berlangsung apabila salah satu hal berikut harus teramati
yaitu reaksi tersebut menghasilkan gas, endapan, perubahan suhu dan perubahan
warna.
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana
zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang
disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian
fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan, atau timbulnya gas.
Lambang-lambang yang menyatakan suatu reaksi kimia disebut
persamaan kimia. Dalam penulisan persamaan reaksi diperlukan tiga langkah :
·
Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi
ditulis, hasilnya disebut sebuah persamaan sebutan.
Contoh : nitrogen oksida + oksigen→ Nitrogen dioksida
·
Sebagai penggantin nama zat
dipergunakan rumus-rumus kimia. Hasilnya disebut persamaan kerangka.
Contoh : No + O2→No2
·
Persamaan kerangka kemudian di
kesetimbangan, yang menghasilkan persamaan kimia.
Contoh : 2No + O2→2 No2
Jenis – jenis reaksi kimia :
a.
Pembakaran.
Pembakaran
adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung dengan oksigen
membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana.
Contohnya :
CO2, H2O
dan SO2
C3
H8 (9) + 5O2(9)→3CO2 (9) + 4H2O (9)
2C6
H14 O4 (9) + 15O2→12Co2 (9) + 14H2O(9)
b. Penggabungan
(sintetis) suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari
dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa).
2H2
(9) + O2 (9)→ 2H2O (9)
CO (9) + 2H2
(9)→ CH3OH (9)
c.
Penguraian adalah suatu reaksi
dimana suatu zat dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana
2Ag2O(p)→4Ag(p) + O2(9)
d. Penggantian (Perpindahan tanggal) adalah
suatu reaksi dimana sebuah unsur pindahan unsur lain dalam suatu senyawa.
Cu(p) +
2Ag+(ag)→CU2+(ag) + 2 Ag (p)
e.
Metatesis (pemindahan tanggal) adalah
suatu reaksi dimana terjadi pertukaran antara dua reaksi.
AgNo3(ag)→NaCL(a g) →AgCL(p) + NaNO3(ag)
Cara
teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis suatu
persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif maupun
kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh rumus
molekulnya. Menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap macam dalam suatu satuan
zat itu. Rumus molekulnya merupakan kelipatan bilangan bulat rumus emperis zat
itu yang menyata
Hubungan
kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia
berimbang memberikan dasar stokiometri. Perhitungan stokiomentri mengharuskan penggunaan bobot atom unsur dan bobot
molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu yang menurut perhitungan
akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia rendemen teoritis untuk suatu reaksi
kimia. Penting untuka mengetahui mana yang merupakan pereaksi pembatas yakni
pereaksi yang secara teoritis dapat bereaksi sampaihabis, sedangkan
pereaksi-pereaksi lain berlebih.
Jika
terjadi reaksi kimia, dapat diamati tiga macam perubahan :
o
Perubahan Sifat
o
Perubahan Susunan
o
Perubahan Energi
Semua perubahan kimia tentu induk pada hukum pelestarian
hukum energi dan hukum pelestarian energi massa. Susunan senyawa kimia tertentu
oleh hukum susunan pasti dan hukum perbandingan berada.
Azas fundamental yang mendasari semua perubahan kimia
merupakan daerah kimia teoritis, korelasi antara konsep unsur dan senyawa
dengan keempat hukum tersebut diatas diperoleh dalam Teori Asam Dalton, teori
modern pertama mengenai atom dan molekul sebagai partikel fundamental dari
zat-zat yang tumbuh dari teori ini antara lain adalah skala, bobot atom relatif
unsur-unsur dilarutkan menurut bertambahnya bobot atom, munculnya unsur-unsur
secara teratur dengan sifat-sifat tertentu mendorong meddeleu menyusun tabel
berkala dari unsur-unsur dan meramalkan adanya beberapa unsur yang belum
diketahui. Bayaknya dan dari situ proporsi relatif sebagai atom dalam
satuan terkecil senyawa diberikan
oleh rumus senyawa, dalam mana digunakan lambang unsur kimia itu.
BAB
II
ALAT
DAN BAHAN
1.1 Alat
·
Gelas
ukur
·
Penjepit
·
Pipet
tetes
·
Tabung
reaksi
·
Saluran
pH indikator
·
Kertas
lakmus
·
Bunsen
·
Batang
pengaduk
1.2 Bahan
·
AgNo3
·
CuSo4
0,1 %
·
NH4OH
1 N
·
HCl
0,1 M
·
CH3COOH
0,1 N
·
PP
·
Asam
Oksalat
·
PB(NO3)2
0,1 M
·
NaCl
0,1 M
·
Ba(OH)2
Jenuh
·
CaCo3
·
Fe(II)
0,1 M
·
H2SO4
0,5 M
·
KMnO4
0,01 N
·
(NH4)2SO4
·
KI
6 M
·
CHCl3
·
Asam
Asitat
BAB
III
METODE
KERJA
1.
a.Ke
dalam dua tabung reaksi masukkan masing-masing tepat 1,0 mL HCl 0,1 N dan
larutan CH3COOH
0,1 N. tambahkan masing-masing 1 tetes larutan indicator PP. amati warna
larutan-larutan tersebut.
b. Ke
dalam 2 tabung reaksi lain masukkan larutan NaOH 0,1 N masing-masing 1 mL.
tambahkan pada kedua tabung reaksi tersebut masing-masing 1 tetes larutan
indicator PP. amati warna larutan tersebut.
c. Campurkan
ke 2 asam basa pada nomor 1.a. dan 1.b. amati perubahan yang terjadi dan amati
pula warna yangnya.
2.
a. Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi
masing-masing 1 mL larutan K2CrO4 0,1 M. ke
dalam tabung pertama tambahkan larutan HCl 1 M. kocok daan amati. Kedalam
tabung lainnya tambahkan larutan NaOH 1 M. simpan ke dua laarutan tersbut,
untuk di bandingkan dengan larutaan nomor 2.b.
b.
masukkan ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing 1 mL larutan K2CrO4
0,1 M. perlakukan seperti pada nomor 2. a.
bandingkan larutan-larutan pada nomor 2. a
dan 2.b.
3.
a. Masukkan 1 mL larutan Al2(SO4)3
0,1 M kedalam tabung reaksi. Tambahan tetes demi tetes NaOH 0,1 m dan amaati.
b. Masukkan
1 mL larutan Al2(SO)4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5
tetes larutan NH4OH 0,1 M dan
amati. Tambahkan lagi teetes demi tetes
NH4OH 0,1 M dan amati, bandingkan dengan nomor 3.a.
4
. a. Campurkan 1 mL Ba Cl2 0,1 M ke
dalam tabung 1 mL K2CrO4 0,1 M. amati, simpan untuk di bandingin
dengan nomor 4.b. dan 4.c.
b. Tambahkan 1 mL NaOH 0,1 M ke dalam 1 mL larutan BaCl2 0,1 M
tambahkan 1 mL K2CrO4
0,1 M. amati,
d. Tambahkan 1 mL HCl. 0,1 M ke
dalam 1 mL BaCl2 1
M dan 1 mL K2CrO4 0,1 M. amati,
5.
a. Kedalam campuran 1 mL asam oksalat 0,
1 N dan 2 tetes H2SO4 2 M, teteskan laarutan KMnO4 0,1 M. sambil di kocok, teteskan terus
larutan KMnO4sampai warnaanya tidak hilang lagi
.
b. Kedalam campuran 1 mL larutan besi (II) 0,1 M dan
2 tetes H2SO4 2
M teteskan larutan KMnO4 0,1
M sambil dikocok-kocok, bandingkaan kecepatan hilangnya warna KMnO4
pada nomor 5.a dan 5.b.
6.
Tambahkan
sedikit-demi sedikit larutan NAoH 1 M kedalam 1 mL larutan CuSO4 0,1
M. tambahkan lagi NaOH sampai berlebihan.
b. Ulangi
pekerjaan 6.a, tetapi gantilah larutan NaOH dengan larutan NaOH dengan NH4OH
1 M. bandingkan hasil pengamatan nomor 5.a dan 5. b.
7.
Ke dalam tabung yang
bersaluran, masukkan 4 mL larutan (NH4)2SO4.
Tambahkan larutan NaOH. Gas yang terbentuk dikenakan pada kertas lakmus yang
telah dibasahi dngan ar dan diletakkan pada mulut tabung.
8. Campurkan 1 mL laarutan
Pb(NO3)2 0,1 M dengan 1 mL larutan NaCl 0,1 M. amati yang
terjadi, panaskan campuran tersebut sambil dikocok. Kemudian campuran di
dinginkan, catat hasil pengamatan.
9. Ke dalam 1 mL larutan
NaCl 0,1 M tambahkan 10 tetes larutan AgNO3 0,1 M. catat pengamatan
anda,(campuran ini jangan dibuang, kumpulkan ditempat khusus sisa AgNO3).
10. Masukkan
± 1 gram serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi yang bersaluran.
Taambahkan larutan HCl. Gas yang terjadi dialirkan kedalam tabung lain yang
berisi larutan Ba(OH)2.
11. Campurkan kedalam tabung
reaksi 1 mL air alkhol dan 1 mL larutan Kl 0,1 M. amati warna larutan,
tambahkan 1 mL Cl lalu dikocok. Diamkan, kemudian amaati larutan yang terjadi.
BAB
IV
HASIL
PERCOBAAN
4.1 Data Pengamatan
Hasil pengamatan pada hari Rabu tanggal 26 Oktober 2011
No
|
Larutan
|
Warna sebelum di campur
|
Larutan
|
Warna sebelum di campur
|
Reaksi
|
Warna sesudah di camour & hasil reaksi
|
1.(a)
|
1 mL HCl 0,1 N
|
Tidak
berwarna
|
Iindikator PP
|
Tidak
berwarna
|
HCl + PP
|
Tidak berwarna
|
|
1 mL CH3COOH 0,1 N
|
Tidak
berwarna
|
Indikator PP
|
Tidak
berwarna
|
CH3COOH + PP
|
Tidak berwarna
|
(b)
|
NaOH 0,1 N
|
Tidak
berwarna
|
Indikator PP
|
Tidak
berwarna
|
NaOH + PP
|
Ungu
|
|
NaOh 0,1 N
|
Tidak
berwarna
|
Indikator PP
|
Tidak
berwarna
|
NaOH + PP
|
Ungu
|
(c)
|
NaOH + PP
|
Ungu
|
CH3COOH + PP
|
Tidak
berwarna
|
NaOH + CH3COOH
|
Ungu tua
|
|
NaOH + PP
|
Ungu
|
HCl + PP
|
Tidak
berwarna
|
NaOH + HCl
|
Tidak berwarna
|
2.(a)
|
K2CrO4
|
kuning
|
HCl
|
Tidak
berwarna
|
K2CrO4
+ HCl
|
Orange
|
|
K2CrO4
|
kuning
|
NaOH
|
Tidak
berwarna
|
K2CrO4
+ NaOH
|
Tetap kuning (endapan)
|
(b)
|
K2CrO7
|
Orange
|
HCl
|
Tidak
berwarna
|
K2CrO7
+ HCl
|
Kuning
|
|
K2CrO7
|
Orange
|
NaOH
|
Tidak
berwarna
|
K2CrO7
+ NaOH
|
Orange
|
3.(a)
|
Al2(SO4)3
|
Tidak
berwarna
|
NaOH
|
Tidak
berwarna
|
Al2(SO4)3
+ NaOH
|
Endapan putih
|
(b)
|
Al2(SO4)3
|
Tidak
berwarna
|
NH4OH
|
Tidak
berwarna
|
Al2(SO4)3
+ NH4OH
|
Endapan putih
|
|
|
|
|
|
|
|
4.(a)
|
BaCl2
|
Tidak
berwarna
|
K2CrO4
|
Kuning
|
BaCl2 +
|
|
(b)
|
BaCl2
|
Tidak
berwarna
|
NaOH
|
|
BaCl2 + NaOH
|
Endapan putih
|
|
BaCl2 + NaOH
|
Tidak
berwarna + endapan
|
K2CrO4
|
kuning
|
BaCl2 + NaOH + K2CrO4
|
Endapan kuninmg keruh
|
(c)
|
BaCl2
|
Tidak
berwarna
|
HCl
|
Tidak
berwarna
|
BaCl2 + HCl
|
Tidak berwarna
|
|
BaCl2 + HCl
|
Tidak
berwarna
|
K2CrO4
|
kuning
|
BaCl2 + HCl + K2CrO4
|
Endapan orange
|
9.
|
NaCl
|
Tidak
berwarna
|
AgNO3
|
Tidak
berwarna
|
NaCl + AgNO3
|
Endapan putih
|
Hasil pengamatan pada hari Rabu tanggal 02 September 2011
5.
a) H2SO4 tidak berwarna + 2 tetes H2SO4 sebagai katalis + kMnO4
sebanyak 7 tetes, pada tetes ke 8 warnanya
tidak hilang. (warna menghilang dalam waktu yang lama).
b) Fe(II)2+
+ 2 tetes H2SO4 sebagai katalis + kMnO4
sebanyak 3 tetes, pada tetes ke 4 warnanya tidak hilang. (warna menghilang
dengan begitu cepat).
6. a) NaOH
tidak berwarna lalu NaOH. CuSO4 warnanya biru, reaksinya Cu(OH)2
+ Na2SO4, warna sesudah di campur biru tua,endapan
berlebih.
b) NH4OH tidak berwarna, CuSO4
warnanya biru, hasil reaksinya CuSO4 + NH4OH, warna
sesudah di campukan biru tua, tidak ada endapan.
7. 4 mL larutan (NH4)SO4,
NaOH 2 mLwarnanya tidak berwarna, hasil reaksinya (NH4)SO4 +
NaOH, berubah warna pada kertas lakmus
berwarna merah dan biru, karena dalam larutan tersebut diketahui terbentuk gas
NH3.
8. Pb(NO3)2 tidak
berwarna, 1 mL NaCl tidak berwarna, hasil reaksinya Pb(NO3)2 +
NaCl. Dalam reaksi tersebut terdapat endapan.
10. CaCO3 serbuk putih, HCl tidak
berwarna, hasil reaksinya CaCo3 + H2O.warna sesudah di
campur adalah tidak berwarna.
11. Campuran 1 mL asam nitrat dengan 1 mL KI warna
larutan menjadi orange + 1 mLCHCl3 dan dikocok terbentuk 2 larutan
yang berwarna ungu(dibawah) dan orange(di atas) 2 larutan tersebut tidak
menyatu (terpisah seperti air dan minyak).
4.2 Pembahasan
2.
Terjadinya endapan apabila larutan K2Cr2O4 dicampurkan
dengan larutan NaOH karena larutan K2Cr2O4 lah
yang merupakan endapan larutan ini mempunyai sifat padat.
Reaksi perubahan warna terjadi apabila larutan K2Cr2O4
dicampur dengan larutan NaOH yang pada awalnya larutan K2Cr2O7
berwarna kuning dan NaOH tidak berwarna maka akan menghasilkan warna kuning
begitu juga dengan larutan K2Cr2O4 yang
berwarna setelah dicampurkan dengan
larutan HCl yang berwarna putih akan menghasilkan warna orange.
5.
a) H2SO4 tidak berwarna + 2 tetes H2SO4 sebagai katalis + kMnO4
sebanyak 7 tetes, pada tetes ke 8 warnanya
tidak hilang. (warna menghilang dalam waktu yang lama).
b) Fe(II)2+
+ 2 tetes H2SO4 sebagai katalis + kMnO4
sebanyak 3 tetes, pada tetes ke 4 warnanya tidak hilang. (warna menghilang
dengan begitu cepat).
6. a) NaOH
tidak berwarna lalu NaOH + CuSO4 warnanya biru, reaksinya Cu(OH)2
+ Na2SO4, warna sesudah dicampurkan dan hasil
reaksinya adalah : biru tua (endapan dalam NaOH berlebih) hasil reaksi di
pindahkan sedikit ditambah NaOH sehingga endapan larut dalam tetes ke 19.
b) Na4OH tidak berwarna, CuSO4
+ NH4OH warnanya biru, pindahkan sedikit hasil reaksi tadi di
tambahkan NH4OH sehingga endapan larut dalam tetes ke 10.
7. 4 mL
larutan (NH4)SO4 + NaOH 2 mL sehingga terbentuk gas NH3
yang diketahui dengan berubah warna pada kertas lakmus berwarna merah dan biru.
8. Pb(NO3)2
tidak berwarna + 1 mL NaCl tidak berwarna, terbentuk endapan, saat
campuran dipanaskan campuran tersebut menjadi tidak berwarna (endapan
menghilang).
10. CaCO3
+ HCl menghasilkan gas CO2 karena bereaksi dengan Ba(OH)2 di tabung
yang lain terbentuk endapan putih BaCO3 + H2O.
11. campuran 1
mL asam nitrat dengan 1 mL KI warna larutan menjadi orange + 1 mLCHCl3
dan dikocok terbentuk 2 larutan yang berwarna ungu(dibawah) dan orange(di atas)
2 larutan tersebut tidak menyatu (terpisah seperti air dan minyak).
BAB V
KESIMPULAN
Dari
hasil percobaan yang telah kami amati,dapat di simpulkan bahwa :
1.
Reaksi kimia di katakana berlangsung
apabila salah satu hal teramati, apabila :
·
Reaksi tersebut menghasilkan gas
·
Reaksi tersebut menghasilkan endapan
·
Reaksi tersebut menghasilkan perubahan
suhu
·
Reaksi tersebut menghasilkan perubahan
warna
2.
Reaksi kimia adalah suatu proses si mana
zat-zat baru yaitu hasil reaksi terbentuk dari
beberapa zat aslinya
yang disebut pereaksi.
3. Reaksi
kimia terbagi beberapa jenis, diantaranya :
·
Pembakaran
·
Penggabungan
·
Penguraian
·
Metatesis
(pemindahan tanggal)
·
Penggantian
(Perpindahan tanggal)
DAFTAR PUSTAKA
Keenan, A. Hadyana
Pudjaatmaja, PH. CL. 1992, kimia untuk
universitas, jilid 1, Erlangga, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar