LAPORAN PRAKTIKUM
PENENTUAN
BERAT ATOM MAGNESIUM (Mg)
Disusun
Oleh :
Idham
Ibnu Afakillah
(0621
11 072)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2011
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya milik
ALLAH SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmatnya kami mampu menyelesaikan tugas laporan ini untuk
mata kuliah kimia dasar 1.
Sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ditemukan banyak bahan-bahan kimia dari alam
yang bermanfaat dan sangat penting secara ekonomis dapat dibuat dimulai dari
bahan-bahan baku yang lebih murah dan demikianlah caranya industry kimia mulai
berkembang. Terutama dalam abad ini,ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengembangkan cara-cara membuat bahan kimia yang baru yang sebelumnya belum
pernah ada di bumi.
Disamping
keuntungan-keuntungan yang telah diperoleh dari ilmi kimia, kita ingin
mengetahui lebih banyak tentang masalah-masalah yang disebabkannya. Sangat
sering kita mendengar mengenai sisa sampah atau bahan-bahan kimia dalam makanan
yang beracun dan lingkungan yang berpotensi sebagai penyebab kanker. Oleh sebab
itu, diantara masalah-masalah yang disebabkan oleh ilmu kimia dan teknologi
adalah menciptakan cara-cara untuk mengontrol dan mengelola limbah yang
menyertai produksi dan penggunaan bahan-bahan yang baru dan berharga ini.
Penyusunan
laporan ini didasarkan pada hasil percobaan yang dilakukan selama praktikum
serta literature-literatur yang ada baik dari buku maupun sumber lainnya.
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan
Percobaan
Mempelajari
suatu cara sederhana penentuan berat atom suatu unsur (Mg), memalui penentuan
dengan teliti berat zat-zat yang bereaksi.
1.2 Dasar Teori
Magnesium
adalah unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki simbol Mg dan nomor atom
12 serta berat atom 24,31. Magnesium
adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi,
serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut.
Logam alkali tanah ini terutama digunakan
sebagai zat campuran (alloy)
untuk membuat campuran alumunium-magnesium
yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
Magnesium (Mg) diperoleh dengan beberapa cara. Salah
satunya adalah dari batuan dolomite & air laut, yg mengandung 0,13% Mg.
Pertama-tama dolomite dikalsinasi m’jadi campuran CaO/MgO dr mana kalsium akn
dihilangkan dgn penukar ion menggunakan air laut. Kesetimbangannnya disukai krn
kelarutan Mg(OH)2 lebih rendah daripada Ca(OH)2 :
Ca(OH)2.Mg(OH)2 + Mg2+
2 Mg(OH)2 + Ca2+
Proses yang paling penting untuk mendapatkan logam adalah elektrrolisis
leburan campuran halida (misalnya MgCl2 + CaCl2 + NaCl) dari logam yang paling kurang
elektropositif, Mg, ditampung, kemudian reduksi MgO atau dolomite yang
dikalsinasi (MgO.CaO). yang terakhir dipanaskan dengan ferosilikon :
CaO.MgO
+ FeSi = Mg + silikat Ca dan Fe
dan Mg didistilasi. MgO dapat
dipanaskan dengan
batu bara pada 20000 & logamnya ditampung dengan pencucian cepat dari kesetimbangan bersuhu tinggi yang berjalan ke kanan :
MgO + C Mg + CO
Beberapa kegunaan Magnesium (Mg) seperti pada Mg(OH)2 yaitu untuk mengobati penyakit maag
dan
menetralisir asam lambung, magnesium klorida (MgCl2.6H2O)
digunakan dalam pembuatan kain katun,
kertas, semen, dan keramik. Magnesium sulfat (MgSO4.7H2O) yang dikenal dengan garam Inggris (Epsom
salt) dan magnesium oksida (MgO), digunakan pada pembuatan kosmetik dan obat pencuci perut.
Sedangkan campuran Magnesium (Mg), aluminium
dan baja
digunakan padad bahan pembuatan bagian-bagian pesawat, kaki atau tangan buatan,
vacuum cleaner, alat-alat optic & furniture.
Atom
adalah partikel yang sangat kecil sehingga massa atom juga terlalu kecil bila
dinyatakan dengan satuan gram. Karena itu, para ahli kimia menciptakan cara
untuk mengukur massa suatu atom, yaitu dengan massa atom relatif. Massa atom
relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata-rata suatu atom
dengan satu per dua belas kali massa satu atom karbon-12.
Massa atom relatif unsur-unsur yang dijumpai di alam dapat diperoleh sebagai
rata-rata dari massa isotop setiap unsur,ditimbang berdasarkan fraksi
kelimpahannya. Jika suatu unsur terdiri atas n isotop , isotop ke-i mempunyai
massa Ai dan kelimpahan fraksi P1 , maka massa atom
relatif rata-rata unsur tersebut di alam (massa atom relatif kimianya) ialah
A = A1P1+A2P2+...+AnPn
Massa atom relatif nuklida mendekati
tetapi (kecuali 12C) tidak tepat sama dengan nomor massanya. Massa
atom relatif tidak memiliki satuan karena angka ini merupakan nisbah dari dua
massa yang diukur , apapun satuan yang kita gunakan (gram, kilogram ,pound dan
seterusnya). Spektrometri massa merupakan metode paling akurat bagi kimiawan
untuk menentukan massa atom dan molekul relatif. Dalam spektrometer satu atau
beberapa elektron diambil dari setiap atom atau molekul. Spesies bermuatan
positif yang dihasilkan dinamakan ion, dipercepat oleh medan listrik kemudian
dilewatkan ke medan magnet. Kelengkungan lintasan partikel tergantung pada
nisbah muatan terhadap massanya,sebagaimana pada eksperimen Thompson mengenai
sinar katoda (elektron). Teknik ini menyebabkan spesies dengan massa yang
berbeda dapat dipisahkan dan dideteksi. Sebagai contah , eksperimen awal
dalam spektrometri massa menunjukkan nisbah massa 16 : 1 untuk oksigen relatif
terhadap hidrogen penegasan berdasarkan teknik fisik untuk reaksi yang semua
dideduksi dengan landasan kimia (Oxtoby,2001:25-27).
Menurut Dalton , massa atom adalah sifat utama unsur yang membedakan satu unsur
dengan yang lainnya. Karena atom sangat ringan , maka tidsk dapat digunakan
satuan gram dan kilogram untuk massa atom dan harus dicari massa atom sebagai
standar . Perbandingan massa atom dengan satu macam atom standar disebut massa
atom relatif. Pada mulanya digunakan hidrogen, dipilih sebagai standar karena
merupakan atom yang ringan . Kemudian diganti dengan oksigen , karena dapat
bersenyawa hampir dengan semua unsur . Salah satu syarat massa standar adalah
stabil dan murni, tetapi karena oksigen terdapat dalam 3 isotop 0-16, 0-17,
0-18, akhirnya pada tahun 1960 ditetapkan C-12 sebagai standar dan C-12
ditetapkan mempunyai massa 12 sma , dengan 1 sma = 1,66 x 10-24 gram
dan massa atom relatif tidak memiliki satuan . Massa atom relatif sangat
penting dalam ilmu kimia untuk mengetahui sifat unsur dan senyawa. Ada 3 cara
penentuan massa atom relatif , yaitu dengan hukum Dulong dan Petit , analisis
Cannizzaro, dan Spektroskopi massa (Syukri, 1999 : 33).
Pada perhitungan kimia , sering kali perlu menghitung massa suatu unsur atau
molekul Perhitungan ini diselesaikan dengan melihat massa atom suatu
unsur pada tabel berkala. Massa atom merupakan bilangan yang lebih besar dari
dua bilangan yang diberikan pada setiap unsur . Bilangan yang lebih kecil yang
menyatakan nomor atom. Massa molekul dihitung dengan mnjumlahkan massa atom
dari unsur-unsur yang membentuk molekul. Salah satu kesalahan yang sering
dibuat pada perhitungan massa molekul adalah kelalaian mengalikan dengan angka
indeks (subcript) seperti yang tertera pada rumus molekul (Bresnick , 2002 :
3).
Atom yang mempunyai jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron yang berbeda
disebut isotop atom yang lain . Jumlah neutron tidak terlalu berpengaruh pada
sifat-sifat kimianya , sehingga semua isotop dari sebuah unsur mempuyai
sifat-sifat kimia yang sama. Meskipun demikian , masing-masing isotop yang
berbeda mempunyai massa dan sifat nuklir tersendiri (Goldberg , 2004 : 13).
Massa atom untuk tiap atom tidak khas, dalam arti atom suatu unsur yang
sama, mungkin memiliki massa yang berbeda Isotop adalah unsur yang mempunyai
nomor atom yang sama tetapi nomor massa yang berbeda.
Perbedaan jumlah neutron yang
terdapat dalam inti atom yang menyebabkan atom-atom dari unsur yang sama, bisa
mempunyai nomor massa yang berbeda, karena massa atom lebih ditentukan dari
jumlah massa proton + jumlah massa neutronnya, sementara jumlah massa elektronnya
diabaikan. Massa dari isotop dapat ditentukan dengan alat yang diberi nama
Spektograf Massa.
1.
Isotop
: Atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki nomor massa yang
berbeda disebut dengan isotop.
Contoh:
Contoh:
2.
Isoton :
atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
Karena nomor atomnya berbeda, maka sifat-sifatnya berbeda.
Contoh :
3.
Isobar :
atom
dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah nomor massa yang sama. Karena
nomor atomnya berbeda, maka sifat-sifatnya berbeda.
Contoh :
Massa proton
sekitar 1,67 x 10–27 kg dan memiliki muatan positif, 1,60 x 10–19
C (Coulomb). Muatan ini adalah satuan muatan listrik terkecil dan disebut
muatan listrik elementer. Inti memiliki muatan listrik positif yang jumlahnya
bergantung pada jumlah proton yang dikandungnya. Massa neutron hampir sama
dengan massa proton, tetapi neutron tidak memiliki muatan listrik. Elektron
adalah partikel dengan satuan muatan negatif, dan suatu atom tertentu
mengandung sejumlah elektron yang sama dengan jumlah proton yang ada di inti
atomnya. Jadi atom secara listrik bermuatan netral. Sifat partikel-partikel
yang menyusun atom dirangkumkan.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
Alat
dan bahan yang digunakan dalam percobaan penentuan berat atom magnesium antara
lain:
·
Krus
·
Timbangan
·
Pembakar Bunsen
·
Segitiga Porselen
·
Tanur
·
Kertas Lakmus
·
Logam Magnesium
·
Aquades
BAB
III
METODE
KERJA
· Timbang
krus kosong dengan teliti
· Timbang
logam Mg dengan teliti dan masukkan dalam krus
· Panaskan
krus dengan isinya diatas api pembakaran bunsen dengan menggunakan segitiga
porselen
· Setelah
menjadi putih, dinginkan krus, setelah dingin berikan beberapa tetes air
(periksa denan kertas lakmus uap/gas yang keluar)
· Pijarkan
krus, dinginkan dan timbang
· Hitung
berat atom Mg
BAB IV
PENGAMATAN
DAN PERHITUNGAN
Massa
krus kosong :
26,413 gram
Massa
Magnesium (Mg) :
0,803 gram +
Massa
krus+Mg :
27,216 gram
Massa krus setelah dibakar :
27,508 gram
Mg + ½ O2à MgO
Massa krus+MgO : 27, 734
MgO : 1,321
Berat atom Magnesium = x
Maka:
=
=
0,8x + 12,8
= 1,321 x
12,8
= 0,521 x
X
= 24,568 gram
Berat atom Magnesium adalah 24,568 gram/mol
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini logam magnesium
(Mg) dipanaskan d atas api pembakaran bunsen dengan menggunakan segitiga
porselen. Kemudian dipanaskan lagi di dalam tanur mulai dari suhu 100oC
sampai suhu 700oC sehingga energi dari magnesium mengalami
peningkatan dan mampu untuk bereaksi. Logam magnesium yang didiamkan beberapa
saat pada suhu 100oC-1000oC akan berubah warna menjadi
warna putih. Hal ini membuktikan bahwa logam magnesium mampu bereaksi atau
berikatan dengan udara disekitarnya pada suhu tertentu dan abu yang berwarna
putih merupakan persenyawaan kimia antara logam magnesium (Mg) dan oksigen (O2).
Mg + ½ O2à MgO
Pada saat logam magnesium telah
berubah warna menjadi putih dan dikeluarkan dari dalam tanur menggunakan
penjepit krus. Setelah itu logam magnesium ditetesi dengan air secara merata
menggunakan pipet tetes, kemudian di masukkan kedalam open dan di diamkan
selama beberapa hari. Setelah di masukkan kedalam open, logam magnesium di
ambil mengguakan penjepit krus juga maka terbentuklah gas. Gas yang terbentuk
ini dihadang uapnya menggunakan kertas lakmus netral. Ternyata uap gas yang
dihasilkan mengubah warna kertas lakmus netral tersebut menjadi biru. Jadi
dapat disimpulkan bahwa diudara terdapat 78,08% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93%
argon dan 0,04% gas lainnya. Sehingga nitrogen sebanyak 78,08% inilah yang
bereaksi dengan logam magnesium menghasilkan Mg3N2.
Kemudian dengan penetesan air (H2O) menyebabkan Mg3N2
bereaksi dengan H2O membentuk Mg3(OH2) + 2NH3.
Penetesan air itulah yang menyebabkan kertas lakmus netral berubah warna
menjadi biru dan membuktikan bahwa gas yang dihasilkan bersifat basa. Ini
berarti bahwa senyawa nitrogen (N2) dan hidrogen (H) yang bersifat
basa dan berbentuk gas pada suhu kamar, tidak lain adalah amoniak (NH3).
Pada analisis dapat didapatkan massa
atom relatif (Ar) magnesium adalah 24,568 gr/mol. Jika dibandingkan dengan
standar internasional bahwa massa atom relatif Mg adalah 24,31 gr/mol ini
sedikit berbeda. Hal ini dapat disebabkan karena banyaknya unsur-unsur lain di
udara terbuka yang dapat mempengaruhi reaksi dan akibat kurang lamanya logam
magnesium yang telah ditetesi air (H2O) sehingga pemijaran itu tidak
menghilangkan seluruh atom hidrogen hilang dari persenyawaan tersebut.
BAB
VI
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan diatas
didapatkan bahwa massa atom relatif Mg adalah 24,568 gr/mol. Hasil ini didapat
dengan menimbang massa Mg terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan
pemanasan dan pemijaran di dalam tanur sehingga menghasilkan MgO. Kemudian
hasilnya dihitung dengan menggunakan rumus
Dengan a = massa Mg, b = massa MgO
Sehingga:
Massa atom relatif yang diperolah
dari percobaan diatas adalah 24, 568 gr/mol.
DAFTAR
PUSTAKA
Bresnick, Stephen . 1996 . Intisari Kimia Umum. Jakarta:
Hipokrates.
Goldberg, David E. 2004. Kimia Untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.
Oxtoby, David W.dkk. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta:
Erlangga.
Syukri, S. 1999. Kimia
Dasar 1. Bandung: ITB
www.chemistry.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar